PANDEGLANG, BANTEN, - Bantuan berupa uang sebesar Rp.500.000 yang disalurkan melalui POS Indonesia kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang diduga bermasalah.
Pasalnya, uang milik KPM penerima manfaat diduga dipaksa oknum aparat desa berinisial Y, untuk membelanjakan sembako dan minyak goreng kepada agen tertentu yang telah disediakannya, dengan harga komoditi yang dinilai lebih mahal dari harga pasar.
Seperti yang diungkapkan Kamad selaku peneriima manfaat warga Desa Surianeun, kepada awak media mengaku kecewa terhadap oknum perangkat desa berinisial (Y), karena telah memaksanya untuk membelanjakan uang hasil dari bantuan kepada agen sembako tertentu, Selasa (19/04/2022).
Bahkan kata Kamad, dirinya tidak nyaman setelah menerima bantuan Rp.500.000, - langsung dihadang oknum Y, yang memintanya secara paksa untuk dibelanjakan sembako dan minyak goreng ke agen yang disediakan yakni agen D yang lokasinya tidak jauh dari Kantor Desa Surianeun.
Baca juga:
Joko Widodo: Bangga Buatan Indonesia
|
Parahnya lagi, jelas Kamad, oknum Y juga menakut - nakuti dengan mengatakan, jika uang tersebut tidak dibelanjakan ke agen D, nantinya dirinya akan di coret sebagai KPM dan tidak akan mendapatkan lagi bantuan program sembako.
"Ya kata Y datanya akan mereka hapus, tapi saya ngomong sama dia kalau saya tidak takut terhadap terhadap ancaman itu, " tukas Kamad
Hal senada juga disampaikan beberapa KPM lainnya, yang sama seperti Kamad mengaku merasa kecewa dengan apa yang dilakukan oknum aparat Desa Surianeun.
"Kami pun sangat kecewa dengan kejadian seperti itu. Untuk itu kami meminta kepada pihak terkait agar kedepannya setiap pencairan bantuan dilalukan pengawalan atau pengawasan, demi kenyamanan serta keamanan bagi kami sebagai penerima bantuan, " harap KPM yang enggan disebut namanya pada awak media.
Ditambahkan Warga KPM, setelah penyaluran, dan mungkin karena banyak KPM yang tidak mengindahkan intruksi oknum Y tersebut, akhirnya oknum agen tertentu seusai shalat tarawih, dia mendatangi setiap rumah KPM, mengajak dan meminta KPM agar tetap berbelanja ke agen miliknya.
"Menurut saya ini sangat memalukan, karena dengan peristiwa seperti itu menunjukan kebodohan mereka sendiri. Mereka kira KPM pada gak tau aturan atau mungkin anggapan mereka kami ini bodoh yang mudah untuk dibodohi, hadeeeh Capek Dech, hehehe, " imbuh KPM sambil tertawa sedikit guyon.
Terpisah Kepala Desa Surianeun, M Rizali Asukron atau biasa disapa Ukon, ketika dikonfirmasi awak media via pesan WhatsApp, pihaknya mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya dugaan agen yang telah disediakan aparat desa tersebut.
Ia juga menjelaskan, sebelum penyaluran pihaknya telah menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya KPM, untuk membelanjakan bantuan tersebut berupa sembako dan minyak goreng ke warung mana pun, dan tidak ada paksaan.
"Kami sudah himbau KPM, silahkan berbelanja kemana saja dan tidak ada paksaan harus ke salah satu agen tertentu, " Pungkasnya.***